Sejak diluncurkan pertama kali pada 14 Desember 2009 oleh TeliaSonera di Oslo dan Stockholm, Teknologi Seluler 4G LTE sudah digunakan secara komersial 213 operator di 81 negara di dunia, di mana 43 persen di antaranya menggunakan layanan ini di frekuensi 1800 MHz. Lalu, mungkinkah Penerapan Teknologi Seluler 4G LTE di Indonesia juga akan berhasil seperti negara lainnya?
Penerapan Teknologi Seluler 4G LTE di Indonesia sebenarnya sudah di ujicoba saat KTT APEC 2013 Bali beberapa waktu lalu. Saat itu Operator XL dan Telkomsel sama-sama unjuk gigi dalam melakukan ujicoba Penerapan Teknologi Seluler 4G LTE ini. Karena XL dan Telkomsel sama-sama berada di frekuensi 1800 MHz. XL menggunakan frekuensi 2,1 GHz dan 1.800 MHz. Bandwidth yang digunakan di 2,1 GHz selebar 5 MHz, sementara di 1.800 MHz sekitar 1,4 MHz – 3 MHz. Sedangkan Telkomsel menggunakan frekuensi 1.800 Mhz dengan pita selebar 5 MHz untuk trial LTE di Bali.
Hasil dari ujicoba Penerapan Teknologi Seluler 4G LTE di Indonesia melalui KTT APEC 2013 ini menunjukkan bahwa Telkomsel terlihat lebih siap untuk mengadopsi Teknologi 4G LTE ini. Layanan 4G LTE Telkomsel saat itu bisa digunakan untuk umum dengan meluncurkan Kartu Perdana khusus yaitu simPATI APEC 4G, dimana pelanggan dapat menikmati kecepatan akses di jaringan 4G LTE dengan biaya yang sama bila menggunakan jaringan 3G. Hal ini tidak berlaku bagi Layanan 4G LTE XL yang hanya fokus untuk kebutuhan APEC 2013.
Keberhasilan ujicoba Penerapan Teknologi Seluler 4G LTE di Indonesia melalui KTT APEC 2013 diatas sepertinya tidak menjadi patokan keberhasilan Teknologi 4G LTE secara umum di Indonesia. Pemerintah dan masyarakat Indonesia belum siap untuk menerapkan teknologi tinggi tersebut secara keseluruhan. Selain masih banyaknya pengguna 2G, pemerintah dan regulator pun belum menyiapkan frekuensi khusus untuk LTE. Pun jika dipaksakan, maka yang benar-benar terlihat siap adalah operator Telkomsel, Indosat, dan XL-Axis. Itupun belum maksimal karena pemerintah sedang mengkaji secara khusus untuk penataan spektrum pada frekuensi 1800 MHz sebelum dipakai sebagai jaringan Teknologi Seluler 4G LTE di Indonesia.
Oleh karena itu, jika sebelumnya ada pendapat bahwa beberapa Layanan CDMA Bakal Mati di Tahun 2014 karena Penerapan Teknologi Seluler 4G LTE di Indonesia, ini bisa sedikit terbantahkan. Karena memang Teknologi Seluler 4G LTE belum tentu terlaksana di tahun 2014. Dan impian untuk merasakan kecepatan akses hingga 300mbps dan upload 75mbps pun masih dalam angan.
Demikianlah Info Teknologi Gadget Terbaru tentang Penerapan Teknologi Seluler 4G LTE di Indonesia. Semoga nantinya setiap perangkat gadget yang ada di tangan kita sudah mengadopsi Teknologi Seluler 4G LTE. Dengan akses yang begitu cepat dan dengan biaya yang sama dengan kecepatan 3G, maka akan semakin memudahkan penggunanya. Semoga saja demikian...